Wednesday, August 31, 2011

Potret Sekitar Kampus di Indonesia

Anak Jalanan di Simpang Dago Bandung
Inilah gambar anak jalanan di simpang Dago, yang sedang menghitung uang receh hasil mengamen mereka. Lokasi ini dikelilingi beberapa kampus terkenal di Indonesia dan kota Bandung. Institut Teknologi Bandung, dan beberapa kampus swasta megah lainnya. Semua kampus kampus tersebut berlomba-lomba mendidik siswanya menjadi ahli, dengan kualitas bintang lima. Lulusannya di didik untuk bersaing, supaya bisa bekerja di perusahaan manca negara (Multi National Company), top 5, top 10 perusahaan kelas dunia. Ada duit bisa kuliah, mengambil sertifikasi international, tidak ada duit DO, tamatlah riwayatnya. Dari data-data yang saya kompilasi suatu kampus swasta di Bandung men DO hampir 58% mahasiswanya karena tidak ada kemampuan lagi untuk pembiayaan kuliah.

Enterpreneur cilik atau korban kapitalisme?
Anak ini sekolah, kelas 5 SD, dia berjualan cobek dan ulegan itu setiap hari minggu. Rumahnya di luar kota. Jadi dia pagi-pagi buta naik kereta api diesel dari rumahnya ke kota, berjualan dan pulang kembali ke rumah di malam harinya. Sepasang cobek dan ulegan dia tawarkan dengan harga 15 ribu, boleh tawar, kata si anak.

Sudah sejak 1920 ITB berdiri, perubahan dan dampak untuk komunitas masih dipertanyakan. Penelitian, kegiatan memang menghasilkan GELAR, tapi DAMPAK UNTUK SOCIETY dan KOMUNITAS apa? masih dipertanyakan. Gelar kita Prof. Dr. Ir. MSc, MA, PhD, MBA, MM, tapi saya pikir lebih baik orang yang memberi dampak untuk komunitas dan society yg lebih pantas di beri gelar.
Kita memang di didik untuk menjadi Kapitalis, untuk bekerja di perusahaan Kapitalis, bergaya Kapitalis, oleh kampus Kapitalis. Tapi kita masih bisa bertobat berubah, meminta hati yang baru yang perduli dari Tuhan.

Mari kita berubah dan berkolaborasi untuk Mendirikan Kampus Gratis di Indonesia dengan menggalang dukungan sampai 40.000.000 orang, bersama kita akan memiliki Bank Komunitas (Microfinance), mari kita semua belajar tentang Grameen Bank (Bank di Bangladesh yang dimiliki oleh 8,3 juta orang pemiliknya), dan belajar ber Komunitas seperti Mondragon Cooperation Cooperative di Spanyol, usaha Komunitas milik bersama yang menggurita ke manca negara.

Komunitas ini akan menjadi besar seperti Snow Ball, bahkan Tsunami, yang menggulung Kapitalisme, Keserakahan, Kesewenangan, Ketidakadilan, Praktek Praktek Non Good Governance di Pemerintahan, Lembaga Eksekutif, Yudikatif, Legislatif, dan mari bersama kita membuat wajah Indonesia yang lebih baik.

Salam
Facilitator Founder
Gerakan 40.000.000 orang untuk membangun kampus gratis di Indonesia
Baca selengkapnya ...

Tuesday, August 30, 2011

Papan Catur, Penemunya dan Seorang Raja

Jumlah beras yang harus di isi
Konon, katanya catur itu berasal dari India. Penemunya seorang ahli matematika. Sejak ditemukan, catur langsung begitu populer dan sangat disukai, sehingga raja yang sedang berkuasa di India memanggil penemunya. Menyuruh si ahli matematika ini meminta apa saja sebagai hadiah.

Setelah berpikir sesaat, si penemu berkata, "Paduka, dalam papan catur ada 64 petak, saya meminta diberi butir-butir beras sesuai dengan jumlah petak yang ada ini. Petak pertama diisi dengan satu butir beras, petak kedua diisi 2 kalinya petak pertama, yaitu 2 butir beras. Petak ketiga diisi dengan 2 kalinya petak kedua, yaitu 8 butir beras. Petak keempat diisi dengan 2 kalinya petak ketiga, yaitu 16 butir beras. Begitu seterusnya sampai petak ke-64 yang disi 2  kalinya petak ke-63 terisi penuh."

Sang Raja tersinggung dan marah karena merasa terhina. Masa seseorang meminta hadiah berupa butir beras.

Tetapi sang penemu berkata, "Raja lakukanlah itu, saya mempertaruhkan leher saya untuk itu. Raja setuju, taruhannya adalah leher si penemu.

Lalu sang raja menyuruh kepala lumbung istana memenuhi permintaan ini. Papan catur dibawa ke dalam lumbung. Sang kepala lumbung meletakkan dua butir beras di petak pertama, empat butir di petak kedua, delapan butir di petak ketiga, begitu seterusnya. Baru sampai di petak ketujuh tumpukan beras mulai berantakan. Bahkan butir-butir beras sudah tidak bisa dimuat ke petak ke delapan, karena ada 256 butir yang harus dimasukkan.

Kepala lumbung menemui si penemu yang masih duduk di hadapan raja, mengatakan kalau ia mulai tidak bisa mengisi butir-butir beras di petak kesembilan.

Sang penemu berkata, "Kalau begitu, sekarang beras-berasnya dimasukkan ke dalam karung saja.

Kepala lumbung kembali ke lumbung istana. Butir-butir beras untuk petak ke-9 yang isinya 512 butir beras dimasukkan ke dalam karung. Begitu juga beras untuk petak ke-10 yang berisi 1024 butir. Sekarang ia sudah mulai mengalami kesulitan menghitung sehingga meminta bantuan anak buahnya.

Sampai petak ke-16 mereka harus bekerja setengah mati, petak ini harus diisi dengan 65536 butir beras yang langsung dimasukkan ke dalam karung. Setelah beberapa hari bekerja, entah sampai kotak yang keberapa -- yang pasti belum sampai petak terakhir -- lumbung istana sudah hampir habis.

Para petugas lumbung sangat bingung, mereka akhirnya melapor ke raja kalau tugas ini sangat berat dan tidak masuk akal. Mereka tidak mampu lagi menghitung butir-butir beras untuk petak yang kesekian.

Lalu raja ingat sang penemu telah mempertaruhkan kepalanya. Jadi ia dipanggil kembali untuk dipenggal kepalanya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena telah berkata akan mempertaruhkan kepalanya.

Ini hanyalah sebuah cerita yang kutambah disana-sini. Kita lihat saja sekarang secara matematika bagian cerita ini.

Kalau memakai kalkulator, dengan cepat kita akan mendapatkan berapa butir beras yang dibutuhkan untuk mengisi petak ke 64, yaitu 18.446.744.073.709.551.616 butir. Angka yang aku tidak tahu cara menyebutkannya.

Mari kita berandai-andai, jika kepala lumbung mengerahkan 50 orang pekerja untuk membantunya, dan mereka membutuhkan waktu satu detik untuk menghitung 50 butir beras - maka untuk menghitung beras di petak ke-64 mereka membutuhkan 18.446.744.073.709.551.616 / 50, yaitu 368.934.881.474.191.032 detik atau 4.270.079.646.692 hari. Jika kita menjadikan angka ini ke dalam tahun, tinggal membaginya dengan 365 sehingga menjadi 11.698.848.347 tahun
T_{64} = 1 + 2 + 4 + \cdots + 2^{63} = \sum_{i=0}^{63} 2^i  = 2^{64} - 1 \,
Jadi, masih berandai-andai, mereka membutuhkan waktu 11.698.848.347 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan ini, dengan 24 jam kerja, tanpa makan, tanpa minum, tanpa tidur.

Raja telah meremehkan seorang ahli matematika. Tetapi raja tetaplah raja. Ahli matematika tetap kehilangan kepalanya, dan ini hanyalah sebuah cerita.

Pesan Moderator:

Dear teman-teman, yang perduli dengan Transformasi Bangsa di Indonesia, ini yang kita mulai dengan pemberdayaan dan melayani dengan bekerjasama mengembangkan Green Energy, Renewable Resource, dari Sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, untuk mendidik secara gratis mereka yang tersisihkan, We CARE, and We EMPOWER Them. Jika teman-teman terinspirasi dengan kisah di atas, berkenan kiranya menambahkan anggota di Group ini dengan mengclick link: Add Friends To Group  http://www.facebook.com/groups/freecampus di bawah foto members. Dan menambahkan orang orang yg memiliki hati untuk perubahan di Negeri ini. Bersama kita bisa. Sama seperti menambahkan 2 beras, 4, 8, 16, kontribusi teman teman sekalian menambahkan 2,4,6,8 orang di group ini memberikan arti untuk komunitas ini.

40 juta jumlah yang kecil dibandingkan jumlah beras yg harus di isi ke papan catur. Tetapi hati rekan rekan sekalian lebih besar dari angka jumlah beras dipapan catur tersebut. God Bless You All.

DALAM KEBERSAMAAN DAN MELAYANI KITA KUAT DAN MENJADI BESAR

Moderator
Baca selengkapnya ...

Knowledge Management (by Onno W Purbo)

Dalam tulisan ini saya mencoba membahas hal yang lebih abstrak daripada sekedar teknologi informasi biasa. Knowledge Management (KM) adalah sebuah konsep yang relatif baru yang bergerak di atas infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) yang ada. Sangat berbeda dengan dengan konsep e-commerce yang hari-hari ini sedang booming dan banyak di minati oleh orang banyak. E-commerce seperti kita rasanya sebetulnya hanyalah membuat effisien proses perdagangan yang sudah ada supaya lebih cepat dan dapat di akses dengan mudah dari segala penjuru dunia.

Berbeda dengan konsep-konsep effisiensi prosedur, knowledge management di fokuskan untuk menjadi seseorang / sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di knowledge management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan effisien.


Pada saat ini di Indonesia sedang terjadi gerakan untuk membangun knowledge infrastructure yang berbasis knowledge management yang di motori oleh Knowledge Management Reseach Group (KMRG) ITB yang di ketua oleh Ismail Fahmi. Melalui infrastruktur pengetahuan yang dibangun berbasis Web diharapkan dapat mengkaitkan banyak sekali institusi pendidikan dan beberapa institusi komersial / non-pendidikan supaya proses tolong menolong dalam mebuat bangsa ini lebih pandai terjadi.


Dalam konsep baru - knowledge management – sebuah institusi secara sadar dan komprehensive akan mengumpulkan, mengorganize, men-share, dan menganalisa pengetahuan yang mereka miliki untuk tujuan-tujuan di masa mendatang. Di tahun 2000 ini, setahu saya tidak banyak institusi / perusahaan di Indonesia yang secara serius mempunyai knowledge management secara menyeluruh. Umumnya yang ada beberapa perusahaan memfokuskan pada proses yang ada dan mencoba agar menjadikan satu proses-proses tersebut menjadi satu kesatuan.


Knowledge management sendiri merupakan sebuah proses yang kompleks, oleh karena itu tidak mungkin dapat ditangani oleh sebuah vendor saja. Untuk dapat sukses mengimplementasikan knowledge management harus secara cantik menggabungkan berbagai solusi yang ada menjadi satu kesatuan yang komprehensive.

Dalam sebuah artikel di Information Week, Jeff Angus & Jeetu Patel menggambarkan empat (4) proses yang menggambarkan knowledge management yang dapat di tuliskan dalam sebuah tabel di bawah

Proses Utama

Aktifitas

Pengumpulan & pemasukan data

OCR & scanning 
Pemasukan suara
Mengambil informasi dari berbagai sumber
Mencari informasi untuk dimasukan

Pengorganisasian / pengkatalogan

Pengindexan
Pemfilteran
Link / penghubungan

Pemurnian
& Pemberian konteks

Kerjasama
Compacting
Projecting
Data
Mining

Aliran diseminasi

Sharing 
Alert
Push


Sebuah rencana knowledge management, pertama kali tentunya harus melakukan survey akan kebutuhan institusi tersebut. Dengan memperhitungkan semua aktifitas di atas untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Tantangan selanjutnya adalah menemukan atau membuat perangkat lunak yang cocok dalam konteks-nya untuk rencana secara keseluruhan.

Jika kita melihat lebih dekat apa yang dilakukan oleh orang di bidang knowledge management – saya coba menyadur tulisan dari Karl E. Sveiby yang cukup menarik. Tampaknya kalau melihat secara teliti maka ada dua (2) buah jalur utama yang di ambil oleh orang tentang Knowledge Management (KM).

Jalur KM = Manajemen dari informasi. Peneliti & praktisi di bidang ini umumnya mempunyai pendidikan di bidang komputer dan / atau ilmu informasi. Mereka terlibat dalam pembangunan Sistem Informasi Manajemen, AI, re-engineering, groupware dll. Bagi mereka pengetahuan = objek yang dapat di identifikasi dan di proses dalam sistem informasi. Jalur ini baru dan berkembang sangat pesat pada saat ini, terutama dengan berbagai perkembangan di dunia komputer.

Jalur KM = Manajemen dari orang. Peneliti & praktisi di bidang ini cenderung memperoleh pendidikan di bidang philosofi, psychologi, sosiologi dan bisnis / management. Mereka umumnya umumnya terlibat dalam pengaksesan, pengubahan dan perbaikan skill & perilaku manusia secara individu. Bagi mereka pengetahuan
= proses, sebuah set kompleks dari skill dinamis, know-how dll yang terus menerus berubah. Secara tradisional mereka terlibat dalam proses belajar dan proses manajemen kompetensi individual ini – seperti seorang psycholog – atau pada tingkat organisasi – seperti philosofer, sosiolog atau teoritis organisasi. Jalur ini sudah tua dan tidak berkembang demikian pesat.

Tingkat: Perspektif Individual. Fokus dari penelitian & praktek pada individual.

Tingkat: Perspektif Organisasi. Fokus dari penelitian & praktek pada organisasi.

Dalam tabel 2x2 dapat kita lihat Knowledge Management sebagai berikut


Jalur

Knowledge = Objek

Knowledge = Proses

Tingkat Organisasi

Re-engineering

Teoritis Organisasi

Tingkat Individual

AI-spesialis

Psycholog

Tentunya karena perbedaan latar belakang pendidikan yang cukup ekstrim tersebut, sering kali bahasa yang digunakan oleh kedua sisi tersebut akan berbeda satu dengan yang lain jika berbicara satu dengan yang lain.

Secara umum berbagai inisiatif knowledge management dapat dipetakan dalam tiga (3) hal besar untuk aset intangible, yaitu, struktur eksternal, strukur internal dan kompetensi dari SDM. Dalam contoh tabel berikut di gambarkan beberapa contoh aplikasi yang real dari berbagai inisiatif yang ada.



Struktur External

Struktur Internal

Kompetensi SDM

Peroleh pengetahuan dari customer.

Bangun budaya untuk berbagai pengetahuan.

Buat jenjang karir berbasis knowledge management.

Berikan customer tambahan pengetahuan.

Buat revenue baru dari pengetahuan yang ada.


Buat lingkungan terbatas untuk transfer pengetahuan.


Tangkap pengetahuan  yang ada di masing-masing individu, simpan, sebarkan & gunakan.
Belajar dari simulasi dan instalasi pilot projek.


Ukur proses pembuatan pengetahuan dan aset intangible.




Baca selengkapnya ...

Thursday, August 25, 2011

Di Jerman Sekolah Gratis [Biaya ditarik dari Iuran Sosial]

Heidelberg University
Di Jerman Sekolah Gratis [Biaya ditarik dari Iuran Sosial]

Mungkinkah kuliah di Jerman?, pertanyaan tersebut kadang kala muncul dalam benak kita. Sebuah angan-angan atau impian di saat kita sedang melihat atau bertemu teman, handai taulan dan sahabat yang sedang atau baru saja selesai belajar di luar negeri. Namun bila kita sedang sadar akan keadaan diri kita, rasa-rasanya pertanyaan tersebut betul-betul hanya sebuah impian kosong. Cita-cita? Akan tetapi bila kita mau sedikit berusaha dengan mencari informasi situasi sekolah di Jerman, maka pertanyaan tersebut akan mudah untuk menjadi sebuah kenyataan. Hal ini sesuai nasehat dari Bung Karno, gantungkan cita-citamu setinggi langit dan kejarlah ilmu hingga ke negeri Cina.

Untuk mewujudkan impian tsb, sebenarnya tidaklah begitu sulit. Modalnya hanya sebuah keberanian berpetualangan dan siap mengambil keputusan dalam kondisi yang sulit serta siap mandiri total. Persyaratan tersebut merupakan modal pokok bagi seseorang yang mau belajar di luar negeri. Setelah itu baru dukungan finansial yang diperlukan. Bila modal pertama belum dapat dipenuhi, maka walau didukung finansial yang cukup, hasilnya akan kurang memuaskan. Adapun hingga saat ini, berdasarkan pemantauan penulis negara tujuan utama bagi lulusan pelajar Indonesia yang akan melanjutkan studi ke luar negeri adalah pertama Amerika Serikat, dan kedua Australia. Setelah itu negara lain seperti Inggris, Jerman, Jepang, dll. Sesungguhnya negara lain seperti Jerman merupakan tempat yang menarik untuk dilirik. Hanya sayang sekali belum banyak informasi tentang Jerman yang menggambarkan situasi belajar dan tantangan serta hambatan yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini akan sedikit menutup kekurangan tersebut dengan artikel singkat ini. Jerman adalah bekas negara yang kalah perang dalam perang dunia kedua seperti halnya Jepang. Sebagai peringatan akan kekalahan dalam perang dunia tersebut, maka kota Berlin yang saat ini menjadi ibukota Republik Federasi Jerman dibagi menjadi dua bagian, sebelah timur dikuasai pihak Russia dengan sekutunya dan sebelah barat di kontrol oleh sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Inggris dan Perancis mendapatkan wilayah kekuasaan juga di wilayah Jerman ? Berlin Barat. Namun setelah mantan Kanzler Helmut Kohl dan Gobarchov masing-masing selaku kepala pemerintahan Jerman Barat dan Russia mewakili Jerman Timur bergandengan tangan melakukan reunifikasi kota Berlin, maka sekarang kota Berlin menjadi satu. Hal ini juga menjadi tanda bersatunya negara Jerman menjadi satu kembali dengan ditandai runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1990.

Walaupun negara telah hancur total akibat kekalahan perang, namun setelah melalui kerja keras dan didukung tehnologi yang telah dikuasai. Maka setelah setengah abad lebih berlalu Jerman menggeliat seperti Jepang berubah menjadi negara modern. Kemajuan dibidang tehnologi permesinan yang dicapai sangat mengharumkan. Hal itu dibuktikan dengan bersinarnya pabrik mobil Mercedes dan BMW. Kemajuan Jerman ini menjadikan negara tersebut menjadi motor di bidang ekonomi dan tehnologi bagi negara tetangganya di wilayah eropa. Dan sebagai lambang puncak kemajuan negara-negara Eropa khususnya Jerman, maka bersatulah mereka,  membentuk Uni Eropa, penyatuan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2002 dengan diberlakukannya mata uang Euro untuk kehidupan sehari-hari. 


Dengan kemajuan di bidang tehnologi dan ekonomi tersebut, maka Jerman akhir-akhir ini banyak dilirik orang Indonesia sebagai tempat salah satu pilihan untuk melanjutkan sekolah. Kebanyakan mereka ingin melanjutkan di tingkat perguruan tinggi. Pilihan ini wajar dan logis bagi kita semuanya. Karena negara yang maju dan modern seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Perancis, dll, akan diikuti pula dengan kemajuan di bidang pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi. Walau demikian, dibandingkan dengan negara maju dan modern lainnya seperti Amerika, Inggris, Jepang, Australia, maka Jerman masih ketinggalan jauh dalam jumlah mahasiswa asing yang sekolah atau menuntut ilmu di negari BMW ini. Amerika Serikat masih merupakan pilihan utama bagi mahasiswa dari Indonesia yang ingin sekolah ke luar negeri. Penyebab sedikitnya jumlah mahasiswa asing yang sekolah ke Jerman, biasanya disebabkan dua hal utama, yaitu lama waktu studi dan kurangnya informasi dunia pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia khususnya. Faktor Lama waktu studi, mulai tahun 1998-an sudah terpecahkan dengan ditawarkan program-program setingkat Magister(MBA) atau doktor dalam bahasa inggris. Hal ini berarti mahasiswa asing tidak disulitkan lagi dengan bahasa Jerman yang cukup membuat “sakit kepala” dahulu sebelum belajar ke bidang studi yang kita minati. 

Keistimewaan Jerman

Sebelum orang menentukan sekolah ke Jerman, seharusnya mengetahui apa yang menarik dan istimewa dari pendidikan di Jerman, tanpa mengetahui  dan hanya menuruti apa kata orang, maka hanya kekecewaan yang diperoleh nantinya. Untuk itu sebelum menentukan carilah informasi sebanyak mungkin, keuntungan dan kerugian, enak tidaknya, bagaimana persyaratannya, dll.

Selain itu suatu hal yang penting lagi dalam hal mencari informasi adalah janganlah kita percaya akan satu sumber informasi saja, misal dari tulisan ini atau dari brosur-brosur yang ada di DAAD maupun yang ada di Kedubes Jerman sendiri. Karena kadang kala yang tertulis didalamnya kurang lengkap betul. Ada kalanya ada sesuatu yang masih tersembunyi dan belum diinformasikan. Sehingga bila banyak sumber informasi, maka akan diperoleh banyak pertimbangan dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Tetapi jangan menjadi sebaliknya, karena banyak informasi maka menyulitkan menentukan suatu keputusan karena bingung. Oleh karena itu untuk membantu menambah penyediaan sumber informasi yang dibutuhkan, dan guna menentukan pengambilan keputusan untuk belajar di Jerman, dapat dipertimbangan beberapa hal tersebut di bawah ini :

1. Biaya pendidikan gratis. Masalah biaya pendidikan sepertinya masih belum banyak orang yang tahu bahwa di Jerman orang sekolah dari Sekolah Dasar (Grundschule) hingga ke tingkat doktoran tidak dipungut biaya seperti membayar uang gedung, SPP, dll. Dengan kata lain, bahwa sekolah di Jerman adalah gratis. Kalaupun Sekolah gratis! ada pungutan itu berupa iuran sosial (Sozialgebühr) dimana besarnya relatif kecil. Sebagai contoh di Universitas Bremen untuk semester musim panas tahun 2001, penulis hanya membayar sebesar 164,60 DM.

Biaya ini sudah termasuk untuk membeli Semester Ticket. Oleh karena itu bila penulis tidak menginginkan semester tiket, maka hanya dikenakan biaya sebesar 80 DM saja. Kalaupun ada kenaikan iuran sosial ini, sebetulnya dikarenakan perubahan harga BBM yang berfluktuasi setiap tahunnya, dimana kecenderungan fluktuasinya naik. Sebagai contoh untuk iuran sosial semester musim dingin tahun 2001, penulis dikenakan kenaikan sehingga harus membayar sebesar 175,40 DM. Kalau tidak menggunakan semester tiket, maka tetap membayar 80 DMsaja. Untuk Universitas dan Fachhochschule di lain kota mempunyai tarif tersendiri, walaupun semuanya masih termasuk relatif murah.

2. Kesempatan Promosi. Di Jerman, untuk seseorang yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan setara S3 (Doktor) mempunyai keistemewaan khusus, yakni bila di Indonesia telah lulus S1 (Sarjana strata satu), maka di Jerman ada kemungkinan untuk promosi langsung ke doktoran (tidak mesti melalui Diploma/ Magister). Hal ini bisa S1 ke S3 langsung, terjadi kalau memenuhi persyaratan dengan melalui penyetaraan ijasah kita. Dengan cara ini seseorang bisa langsung sedikit menyingkat waktu (biasanya temen-temen dari DAAD yang mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institut Bremen, dimana bila masih S1, maka setelah berkenalan dengan penulis kebanyakan “merubah” haluan untuk dapat langsung memperoleh kesempatan promosi S3/Doktoran). Model promosi seperti ini belum banyak diketahui calon mahasiswa dari Indonesia.

3. Asuransi kesehatan. Selama kita belajar dan tinggal di Jerman diwajibkan memiliki asuransi kesehatan. Hal ini penting kalau kita terpaksa sakit dan masuk ke rumah sakit. Saat pemeriksaan dan tinggal di rumah sakit. Dengan AsKes tidak memikirkan berapa besar biaya yang harus dibayarkan. Semua akan ditanggung oleh asuransi kesehatan yang kita ikuti. Keuntungan ini akan menguntungkan sekali kalau kita mengikuti gesetzliche Versicherung.

4. Hiwi dan Miwi. Hiwi merupakan sebuah kesempatan menjadi pembantu penelitian dari seorang Professor atau Doktor. Kesempatan ini banyak ditawarkan oleh Professor yang kebanyakan kerja di bidang ilmu pengetahuan alam. Pekerjaan utama Hiwi adalah bekerja dengan waktu sekitar 2-4 jam per minggu. Setelah mengikuti Kerja sambilan Hiwi maka besar sekali kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan Miwi. Pekerjaan utama Miwi adalah melakukan penelitian untuk bahan disertasinya. Jadi Miwi ini dibutuhkan oleh Professor bagi seseorang yang mau melakukan promosi (Doktor). Honor bulanan yang diperoleh keduanya cukup besar, setara sebagai pengganti beasiswa.

5. Kunjungan ke luar Jerman. Bila seseorang telah dapat masuk dan sekolah di Jerman, maka sebuah kemudahan fasilitas adalah dengan visa Jerman, dapat digunakan untuk mengujungi negara lain yang tergabung dalam Uni-Eropa. Bahkan hingga saat tulisan ini dipersiapkan, visa Jerman dapat digunakan untuk mengunjungi teman di Swiss, atau ke Denmark tanpa mengurus visanya. Kadang kala ada orang beranggapan bahwa bepergian ke luar Jerman merupakan sebuah “pemborosan”. Tetapi di pihak lain juga ada yang beranggapan hal ini merupakan sebuah investasi tersendiri (dibidang inovasi ide, dll). Karena dengan mengunjungi suatu tempat yang baru kita akan mendapatkan sesuatu yang menarik. Sebagai contoh orang yang tinggal di Bremen, kemudian mengunjungi Amsterdam (Belanda), maka akan diketahui bahwa sama-sama kota pantai tetapi Amsterdam. Dari sini juga dapat dilihat suatu kemiripian bahwa pada sisi tata letak kota, biasanya kota di eropa daerah pusat perbelanjaan terletak dekat dengan Stasiun. Bremen dan Amsterdam mempunyai kemiripan ini. Dari hal seperti ini wawasan kita akan terbuka lebar nantinya. Apalagi kalau saat jalan-jalan tersebut dikaitkan dengan bidang kajian kita, maka akan banyak manfaatnya.

6. Flohmarkt. Dalam bahasa Indonesia Flohmarkt mempunyai padanan kata dengan Pasar Loak. Di Jerman Barang murah keberadaan Flohmarkt ini pada awal mulanya tidak begitu dipandang oleh orang Jerman sendiri, karena kalau? membeli barang di loak biasanya berkualitas rendah. Namun saat ini Flohmarkt sudah mempunyai arti sendiri bagi orang Jerman. Kalau mau mencari barang antik, sekedar melepaskan hobi untuk berbelanja, dll, maka Flohmarkt adalah pilihannya. Dan bagi orang asing di Jerman Flohmarkt merupakan lahan untuk mencari tambahan penghasilan. Karena kita bisa berjualan disana dengan tarif sewa luas permukaan per m2 hanya sebesar 7 DM (di Bremen). Kalau mencari buku-buku bekas dari segala jenis buku, disana banyak diperdagangkan.

Barang yang ditawarkan banyak sekali dan beragam, mulai dari orang menjual jarum jahit hingga berjualan mobil bekas ada semuanya. Barang yang dilarang dijual di Flohmarkt adalah sayuran, buah-buahan atau barang kebutuhan untuk makan sehari-hari. Kadang kala kualitas barang di Flohmarkt masih bagus, asal pandai-pandai memilih barang. Hanya kalau membeli barang elektronik tidak disarankan di sini.

7. SSV dan WSV. Merupakan kependekan dari Sommerschlussverkauf dan Winterschlussverkauf, yaitu musim obral di akhir musim panas dan dingin. Seperti saat tulisan ini dilakukan, sedang terjadi SSV dari tanggal 31 Juli hingga 11 Agustus. Biasanya SSV dan WSV berlangsung selama sekitar 2 pekan. Pada SSV dan WSV ini semua toko memberikan diskon atau potongan harga yang besar sekali dari 10-70 %. Diskount diberikan tergantung jenis barangnya. Biasanya untuk barang elektronik kecil sekali diskonnya. Karena diskon inilah, maka harga barang menjadi amat sangat murah sekali. Bahkan penulis pernah mendiskusikan suatu jenis barang dengan harganya, kalau dipikir harga jual tidak sepadan dengan biaya produksinya. Namun hal itu terjadi setiap WSV dan SSV. Hal ini memungkinkan karena sistem Inventurverkauf yang berjalan di Jerman mendukung sekali. Apabila sisa barang tetap disimpan di gudang, maka akan kena pajak yang tinggi. Sehingga untuk menghindari pajak yang besar tersebut, lebih baik diobral semurah mungkin. Barang-barang yang biasanya mendapatkan diskon besar adalah parfum, pakaian, jeans, jaket, t-shirt, dll.

8. Semester Ticket. Fasilitas ini walaupun tidak terdapat diseluruh Universitas dan Fachhochschule di Jerman, namun hampir di kota-kota besar setiap perguruan tinggi memberikan fasilitas ini. Bagi Universitas dan Fachhochschule yang tidak memberikan fasilitas semester ticket ini, biasanya berkaitan dengan jaringan transportasi umum dalam kota yang belum mendukung. Misalnya saja tidak banyak transportasi umum dalam kota. Kadang Angkot murah kala komunitas mahasiswanya yang tidak menghendaki fasilitas tersebut, karena kegunaannya kurang optimal. Manfaat semester ticket ini besar sekali, karena dapat meringankan biaya transportasi dalam kota atau kadang kala hingga keluar kota dengan batas tertentu. Dengan semester ticket, mahasiswa dapat menggunakan semua bus umum, Strassenbahn (kereta listrik), S-bahn atau U-bahn (kereta bawah tanah) dengan gratis dengan waktu tak terbatas. Namun bila seseorang tidak mempunyai fasilitas ini, maka bila bepergian dengan fasilitas transportasi umum dalam kota akan dikenakan sesuai tarif umum, sebagai gambaran sekali bepergian dalam wilayah Bremen saja (Stufe I) harga tiketnya 3,60 DM. Dari pengalaman penulis, fasilitas semester ticket ini jarang sekali dijumpai di negara lain, misalnya di Jepang, Australia, Belanda, Inggris, dll.

9. Transportasi umum. Di Jerman bila seseorang mempunyai hobby jalan-jalan adalah merupakan negara yang layak nomor satu dipilih. Hal ini dikarenakan untuk mencapai kota-kota lain di seluruh Jerman bukan menjadi masalah besar, kapan saja dan dimana saja. Jenis transportasi umumnya adalah kereta listrik (diesel untuk desadesa kecil). Bepergian dengan transportasi ini relatif murah, apalagi pada waktu akhir pekan (Wochenende). Deutsche Bahn (DB) selaku penanggung jawab utama perkeretaan di Jerman menawarkan fasilitas Wochenend Ticket (tiket akhir pekan) kepada warga Jerman. Sepertinya ini malah dijadikan perangsang agar warga Jerman suka jalan-jalan. Harga ticketnya sebesar 35 DM (tahun 1997), kemudian pada tahun 2001 mulai naik menjadi 40 DM. Tiket tersebut dapat digunakan untuk bepergian ke segala arah ke seluruh kota di Jerman untuk maksimal lima (5) orang dewasa. Wochenend Ticket masih dapat digunakan untuk hari Sabtu dan minggu pada tahun 1997. Namun sejak tahun 2000 Wochenend Ticket hanya dapat digunakan pada satu hari saja, yakni hari Sabtu saja atau Minggu saja. Ticket ini berlaku mulai jam 04.00 hingga jam 24.00-02.00. Karena ticket ini murah, maka tidak semua jenis kereta dapat menggunakan dengan ticket ini. Wochenend Ticket berlaku hanya untuk jenis kereta RegionalExpress (RE), RegionalBahn (RB), S-Bahn dan StadtExpress (SE). Semua kereta tersebut termasuk golongan kelas ekonomi, walaupun demikian bila dibandingkan dengan kereta api di Indonesia setara dengan kelas Senja Utama atau Sembrani untuk fasilitas dan kecepatannya. Oleh karena itu hampir setiap akhir pekan, penulis sering menggunakan fasilitas ini untuk jalan-jalan mengunjungi kota-kota lain, baik berkelompok atau terpaksa sendiri. Wochenend Ticket ini menarik buat bepergian dengan keluarga.

10. BahnCard. BahnCard (BC) adalah suatu fasilitas dari Deutsche Bahn dengan memberikan potongan hargaticket sebesar 50 % dari harga normal selama waktu 12 bulan. Untuk mendapatkan harga potongan tersebut, Tampak depan kereta kelas satu ICE (Inter City Express, http://www.bahn.de/) seseorang harus membuat BahnCard dengan menyerahkan foto berwarna 3×4 cm, Passport (orang asing) atau Personalausweis semacam KTP (orang Jerman) dan membayar 270 DM untuk bujangan atau 70 DM buat famili (keluarga + 2 anak, bila keluarga dengan 3 anak maka tidak perlu membayar apa-apa, alias BahnCardnya gratis diperoleh). Dengan BahnCard ini seseorang dapat berpergian kemana saja dengan berbagai jenis kereta dan mendapat potongan harga hingga 50 %. Setiap tahun kadang kala harga ticket ini mengalami perubahan. Selain itu BahnCrad ini tidak berlaku untuk membeliWochenend Ticket agar mendapatkan potongan 50 % lagi. Untuk lebih detailnya saat ini terdapat berbagai macam BahnCard yang ditawarkan kepada penduduk Jerman seperti, Daftar jenis dan harga BahnCard yang berlaku mulai tahun 2001 dan mulai 1 Januari 2002 harga dalam Euro. (Dari expertnet wordpress).
Baca selengkapnya ...

Wednesday, August 24, 2011

Di Finlandia, Kuliah Gratis!

Universitas Helsinki di Finlandia. (Foto: Fotopedia)
FINLANDIA merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia selama dekade terakhir. Negara Skandinavia ini selalu berada di peringkat teratas berdasarkan penilaian siswa usia 15 tahun dalam kemampuan membaca, matematika dan ilmu pengetahuan.

Penilaian dilakukan Program for International Student Assessment, PISA (Program for International Student Assessment) yang merupakan bagian dari Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Yang istimewa, biaya kuliah di Finlandia, gratis alias bebas biaya. Setelah usia 16 tahun, anak Finlandia memutuskan apakah memilih untuk sekolah akademik atau kejuruan. Universitas dibagi antara akademik dan politeknik atau ilmu terapan. Biaya masuk kuliah gratis untuk siswa asal Finlandia dan Uni Eropa. Untuk siswa asal luar UE, biaya kuliah gratis hanya ada di beberapa universitas.


“Pendidikan gratis merupakan bagian utama sistem kesejahteraan Finlandia. Inggris adalah contoh yang menakutkan. Jika Anda mengambil uang sekolah dari siswa, Anda akan menarik beberapa dana dasar untuk sistem,” ujar Rektor Universitas Helsinki Thomas Wilhelmsso, Independent, Kamis (26/5/2011).

Meski gratis, universitas ini masuk dalam daftar 100 universitas terbaik dunia.

Kuliah gratis memang tampak pantas di Finlandia. Ini jika dibandingkan dengan populasi sekolah di Finlandia yang di bawah 600 ribu. Namun begitu, sekolah dan kampus di Finlandia dikepung oleh Jerman, China, Thailand, Spanyol dan Austria yang ingin tahu resep sistem pendidikan untuk sukses.
(rhs) dari Okezone.com by Hanna Meinita
Baca selengkapnya ...

Transformasi Pendidikan di Indonesia dan Multiplier Effect nya

Merdeka dari kapitalisme yang menindas
GARIS BESAR BAGAIMANA PENDIDIKAN INDONESIA DI TRANSFORMASI DAN MULTIPLIER EFFECTNYA MELALUI GERAKAN 40.000.000 ORANG MEMBANGUN KAMPUS GRATIS DI INDONESIA

Transformasi pendidikan di Indonesia:
  1. Mendidik Gratis Lulusan SMK, SMU, STM di Bidang Industri, Retail, Finance
  • Focus di Bidang Energi Mengembangkan Sel Surya (Dengan Biaya 8 cents USD/ kWh), Fuel Cell, untuk di pasang di tiap rumah anggota komunitas, dan Menghasilkan hydrogen dengan biaya Rp. 900/ liter untuk bahan bakar Fuel Cell.
  • Pengembangan Perangkat Lunak Smart Phone Berbasis Android, dan Pengembangan Industri Smart Phone Berbasis Komunitas.
  • Pengembangan Jaringan Internet Broad Band Berbasis Fiber Optic dengan Pola Daisy Chain, “Fiber Optic Right away to Your Neighbor” sehingga tercipta Jaringan Internet Super Coridor kedepan untuk Komunitas 40 juta orang.
  • Hal Penting lainnya yang diperlukan oleh komunitas ini adalah pembuatan Base Transceiver Station (BTS) berbasis Opensource http://openbts.sourceforge.net/ 

Begitu komunitas ini mencapai 5.000 atau 10.000 banyak yang akan menjadi follower, dan facilitator, founder serta Sponsorship. Dengan adanya BTS, SS7, dll bisa dibuat Selular Provider untuk komunitas, seperti Grameen Phone di Bangladesh, Juga Central Switching dll.
  1. Membentuk Unit Unit Usaha Para Lulusan dengan model Grameen Bank dan Mondragon Cooperative   Cooperation di Spanyol.
  2. Membentuk Bank Komunitas dengan Engine MIFOS di http://www.mifos.org dan pengembangan client bankingnya agar bisa jalan di Android atau Blackberry, lengkap dengan sekurity dan enkripsi nya, serta password/pin generator). Sistem harus bisa melakukan transaksi online, management fund raising, broadcast messages, memfasilitasi project funding, chatting, conference, voting, group leader election/ submission, kedepan pada smartphone satu chip kartu bisa berfungsi sebagai kartu ATM tabungan, kartu telepon, kartu debet, dan kartu anggota komunitas Gerakan 40 juta orang ini.
  3. Membawa semua Orang Tua Siswa, Dosen, Staf Karyawan Untuk memiliki Kampus Gratis
    bertaraf Internasional dengan sistem University Resource Planning contoh seperti http://www.solusipintar.com/simpati-2000i/ ,dan Menabung di Bank Komunitas. Juga Seluruh
    Alumni Perguruan Tinggi se Indonesia di libatkan untuk turut berkolaborasi. 
  4. Bank Komunitas memodali Unit Unit Usaha yang terbentuk, dari para lulusan kampus gratis. 
  5. Unit Usaha yang terbentuk memberikan kontribusi 10% dari gross revenue untuk komunitas:
    pembiayaan pendidikan dan pengobatan gratis, pemeliharaan janda dan anak yatim, fakir
    miskin. 
  6. Pencapaian jumlah anggota komunitas sampai 40 juta orang dengan mengkampanyekan
    gerakan ini di Facebook dengan Facebook Advertising karena pengguna FB di Indonesia 39
    juta orang lebih
Setelah ribuan Unit Usaha Komunitas terbentuk yang akan kita lakukan adalah:

  1. Fokus di bidang Usaha Energi, Industri, Retail, Finance, Informasi, Natural Resource, Education, R&D, Agriculture, Aquaculture.
  2. Mendirikan Industri Energi Terbarukan dan Green, dan Free Energy.
  3. Mendirikan Industri yang memproduksi Smart Phone No. 1 di dunia.
  4. Mengakuisisi Telkomsel (memiliki 80 juta lebih pelanggan, dan pelanggannya dijadikan anggota komunitas)
  5. Meningkatkan jumlah anggota komunitas menjadi 100.000.000 orang. 
  6. Mengakuisisi BUMN dan perusahaan perusahaan Blue Chip Company oleh komunitas dengan memobilisasi masa dengan sms blast untuk fund raising.
  7. Memasukan anggota anggota komunitas ke dalam Lembaga Legislatif, Yudikatif dan Eksekutif untuk mentransformasi Lembaga, dan membuat Undang Undang dan regulasi yang PRO RAKYAT.
  8. Karena tamatan SMA, STM, SMU sudah menjadi anggota komunitas, maka perusahaan perusahaan kapitalis akan mengalami kelangkaan tenaga kerja, dan akan di akuisisi oleh komunitas. Jadi tidak ada lagi pengusaha kapitalis maruk yang memeras keringat dan tenaga orang lain memperkaya dirinya sendiri. Pasar mereka akan habis karena pasar komunitas adalah captive.
  9. Usaha Usaha kapitalis akan bangkrut dan di take over, jadi tidak ada lagi pengusaha yg  berpolitik mau mencoba membuat regulasi pro kapitalis, dan memainkan budget pembangunan di negara ini agar bocor dan jadi proyek mereka, sogok sana-sogok sini, dengan demikian KKN akan berkurang.
  10. Kita akan benar benar merdeka dari kemiskinan, kebodohan, penjajahan Ekonomi oleh kapitalisme serakah.
  11. Pemerintahan di transformasi, Perusahaan Kapitalist berkurang.
  12. Dalam Komunitas Satu Orang adalah Satu Suara (One Person One Vote), mengadopsi pola 
  13. Grameen Bank dan Mondragon Cooperation Cooperative.
  14. KKN akan semakin menipis.
.......
100. MERDEKA !!!!

http://groups.yahoo.com/group/freecampus
http://free-campus.blogspot.com
http://www.facebook.com/groups/freecampus/
Baca selengkapnya ...

Strategi Pengembangan Komunitas dan Pemberdayaan Masyarakat

Mari kita berjuang untuk merdeka dari Sistem KAPITALISME.

Untuk pengembangan komunitas, dan pemberdayaan masyarakat, dapat dipelajari video Mondragon Cooperation Cooperativa berikut ini.

MCC Part 1 http://www.youtube.com/watch?v=NORmQ8zaL1c
MCC Part 2 http://www.youtube.com/watch?v=TpdoNzXGmxM

Bagaimana Mondragon Cooperation Cooperativa bisa sukses dalam bekerja sama seperti semut, walaupun tidak ada pemimpinnya, tetapi mereka tetap bisa bekerja sama dengan baik dan sejahtera bersama.

Video yang lain yg perlu dipelajari antara lain:

Mondragon Experiment:

Part 1 http://www.youtube.com/watch?v=7efaDeFmurQ
Part 2 http://www.youtube.com/watch?v=4i5WVY2f0q8
Part 3 http://www.youtube.com/watch?v=opQpxMHN51k
Part 4 http://www.youtube.com/watch?v=usZt2N6ftKI
Part 5 http://www.youtube.com/watch?v=5kA5R7UWSRY

Untuk Financial Report dari Mondragon Cooperation Cooperative dapat di download file .pdf nya dari:

http://www.mcc.es

Dari financial report tersebut dapat dipelajari suatu komunitas yg bekerja sama, dan tidak menganut sistem kapitalis bisa membentuk komunitas yg makmur dalam kebersamaan. Bagaimana Mondragon menggurita usahanya ke beberapa benua dapat dilihat dari financial report mereka.

Pelajari juga bagaimana Prof. Dr. Muhammad Yunus mendirikan Bank Grameen di Bangladesh yg dimiliki 8,3 juta orang anggotanya, kebanyakan kaum marginal, yg perlahan lahan terangkat dari jurang kemiskinan.

Ada dua buku yg sangat bagus karangan Prof. Yunus ini, yaitu "Bank for The Poor", dan "The World Without Poverty" sebagai acuan, buku bisa diperoleh di Gramedia.

Kalau sudah mulai dipahami bagaimana Indonesia bisa di transformasi melalui gerakan kebersamaan ini selanjutnya kita dapat melakukan aksi bersama sama melalui dunia maya.

1. Mendirikan Kampus Gratis
2. Pemberdayaan Lulusan SMK, SMU, STM untuk mereka memiliki usaha enterpreneurship sendiri. Di Jawa Barat saja ada 50.000 lulusan sekolah menengah atas tiap tahunnya, yang bisa ditargetkan untuk pemberdayaan.

Unit Usaha:
1. Industri Game dan Animasi
2. Industri pembuatan handphone, smartphone
3. Industri berbasis internet
4. Community Cellular Provider
5. Energi Terbaharukan dengan menggunakan Solar Cell (model punya Israel), dikombinasikan dgn memproduksi Fuel Cell untuk dipasang di seluruh rumah di Indonesia. Untuk menghasilkan sumber energi gratis, dari matahari, hidrogen dan oksigen.

Komunitas yang sudah berjalan yang telah saya rintis ada di dunia budidaya ikan sidat di http://groups.yahoo.com/group/sidat dapat dilihat sebagai contoh.
 
Untuk mencapai target atau tujuan, adalah dengan berdiskusi dan memasukan knowledge base ke forum diskusi agar diperoleh konvergensi visi, misi, aksi, pengetahuan dan pemahaman yang sama mengenai teknologi, misalnya Fuel Cell dan Solar Cell, kemudian bisa diproduksi massal oleh komunitas, dijual ke seluruh rumah di Indonesia.

Semoga Indonesia bisa ditransformasi dengan lebih baik lagi, satu ekor kecoa tidak bisa diangkat oleh seekor semut, tapi banyak semut bisa mengangkatnya.

Bumi Resources perusahaan batu bara dulu pernah dihargai cuma 3,5 Milyard dollar, Sampoerna dibeli Philips Moris 5,5 Milyard dollar, bandingkan dengan Facebook nilai perusahaannya 75 Milyard dollar. Dengan secara cerdas FB memahami relasi peer to peer.

Seperti kita pelajari di ilmu telekomunikasi N nodes menghasilkan N*(N-1)/2 relasi, dan itulah yg terjadi di Facebook Social Networking. Bagaimana jika ada 1.000.000 di Indonesia mendirikan kampus gratis, bayangkan jumlah relasi dari individu-individu yang bersinergi.

Dengan sistem Higher Education Resource Planning (University Resource Planning) memungkinkan didirikan kampus di tiap daerah di muka bumi ini dengan infrastruktur online, ditambah Moodle,

Orange HRM, yg open source. Juga bisa dibikin online banking menggunakan MIFOS
(Microfinance Opensource) berbasis Java, JRE, JDK.

Kalau komunitas ini bisa menjadi besar kita bisa buy back Telkomsel, bahkan BUMN yg diprivatisasi, untuk diakuisisi. Cukup dengan meng sms ke semua anggota komunitas. Misal ada 30 juta anggota, dapat disms patungan 100.000 bisa mengumpulkan dana sebesar 3 Triliun. Hanya dengan SMS Center, Online Banking Komunitas untuk pencatatan dana yg terakumulasi. Kita bisa mencaplok satu demi satu perusahaan kapitalis serakah, bahkan kampus kampus akan dimiliki oleh komunitas yg merupakan jaringan orang tua siswa, para siswa, dosen dan pengajar serta staffnya di negeri ini, yang memiliki KAMPUS GRATIS milik mereka sendiri (komunitas).

Mari kita berkarya dan berinovasi, bagi bangsa.

Best regards

Ariya Hendrawan
http://groups.yahoo.com/group/sidat
http://groups.yahoo.com/group/freecampus
http://free-campus.blogspot.com
http://www.facebook.com/groups/freecampus/
Baca selengkapnya ...

Dilema Universitas di Indonesia Kualitas atau Kuantitas

SNMPTN
Saat lalu di Indonesia lebih dari 500.000 calon mahasiswa universitas mengambil tes masuk nasional (SNMPTN) untuk universitas negeri, berharap memiliki masa depan yang lebih baik. Hasilnya, bagaimanapun, mengecewakan bagi sebagian besar: Hanya 22 persen yang diterima untuk pendaftaran.

Jika Anda cukup beruntung untuk menjadi salah satu dari dari 78 persen siswa yang tidak berhasil mendapatkan tempat melalui SNMPTN, beberapa universitas negeri menawarkan "pintu masuk jalur belakang": test masuk in-house dari universitas. Hampir 37.000 pelajar mengambil test masuk in-house pada Universitas Indonesia (SIMAK, yang diperkenalkan pada 2008), dengan hanya 5.000 tempat yang tersedia.


Mengapa perguruan tinggi di Indonesia memiliki sistem two-tier? Beberapa dari 83 universitas negeri mulai menawarkan test-inhouse pertama untuk merekrut jenis tertentu siswa - secara sinis dikatakan mereka yang kaya - dan kedua untuk mendapatkan dana yang sangat dibutuhkan dari biaya test yang dibayar oleh siswa yang mau membayar sejumlah uang untuk kesempatan kedua.

Pemerintah telah mencoba untuk membatasi bias dari sistem ini dengan memastikan bahwa jumlah kursi yang tersedia melalui SNMPTN ditetapkan pada 60 persen dari seluruh mahasiswa baru, mengutip pemerataan akses sebagai alasan utama di balik kebijakan tersebut. Namun, upaya telah terbukti agak kurang - memadai sehingga dilaporkan pekan lalu bahwa Departemen

Pendidikan Nasional sedang mempertimbangkan membatasi test inhouse atau bahkan kembali ke sistem lama di mana semua kursi di universitas negeri yang ditawarkan melalui tes nasional masuk.

Meskipun peluang tidak memihak mereka, siswa belum berhenti mengambil ujian masuk nasional meskipun sebagian tahu bahwa mereka akan gagal. Di Indonesia permintaan yang tinggi dan terus-menerus tinggi untuk pendidikan tinggi telah menyebabkan pertumbuhan eksponensial dalam pembentukan institusi pendidikan tinggi swasta. Beberapa perguruan tinggi swasta harganya sama dengan universitas negeri, namun universitas negeri tetap pilihan nomor satu, mereka sering memiliki fasilitas yang lebih baik dan beasiswa. Rata-rata, biaya dan kuliah di universitas swasta dua kali lipat dari lembaga negara.

Bahkan hampir 3.000 sekolah-sekolah swasta pendidikan tinggi tidak dapat mengisi dahsyatnya kekurangan tersebut. Seorang anggota parlemen dari DPR dikutip mengatakan bahwa dari 1,4 juta lulusan SMA tahun ini, hanya 30 persen mampu menghadiri universitas swasta bahkan jika mereka diterima. Dengan tempat yang relatif sedikit tersedia di universitas negeri, ada banyak kecewa siswa SMA di luar sana.

Di Indonesia pemerintah mendukung kebijakan akses yang luas untuk universitas, tidak perduli di provinsi mana Anda tinggal. Ini mendukung universitas negeri yang ada di semua provinsi, namun sumber daya akan terbatas jika dialokasikan untuk masing-masing universitas. Pemerintah telah memperkenalkan upaya reformasi beberapa sektor pendidikan tinggi sejak pertengahan 1990-an, tetapi upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial belum sepenuhnya berhasil.

Memiliki definisi yang lebih baik dari persyaratan yang dilibatkan adalah langkah awal menuju pemecahan masalah. Pemerintah perlu untuk menentukan apakah ekuitas dalam pendidikan adalah tentang pemberian tempat universitas untuk siswa kami cerdas, atau apakah itu adalah tentang menyediakan tingkat yang sama fasilitas seluruh bangsa sehingga standar pendidikan di Lombok adalah sama seperti di Sibolga. Perlu untuk menentukan apakah kesetaraan pendidikan berarti memberikan persis jumlah uang yang sama untuk setiap universitas negeri dan kemudian menantang mereka untuk menghasilkan dana yang sama persis. Perlu untuk memutuskan apakah itu subsidi biaya pendidikan atau lebih jauh meningkatkan jumlah institusi sehingga secara harfiah semua orang bisa pergi ke universitas.

Untuk Departemen Pendidikan Nasional ini adalah pilihan kebijakan. Menjadi lebih elitis menutup semua, dan menyisakan katakanlah, 10 universitas dan memungkinkan mereka untuk berbagi jatah uang yang jauh lebih besar untuk bisa menghasilkan universitas yang lebih baik, tapi akan membatasi akses bahkan lebih.

Kompetisi akan selalu mendukung yang kaya, yang memiliki jaringan akses yang lebih baik untuk mempengaruhi keputusan dan kesempatan yang lebih baik untuk membayar uang sekolah tambahan. Pemerintah masih perlu campur tangan untuk memastikan bahwa selebar berbagai siswa mendapatkan tempat dalam "universitas super," melalui beasiswa atau sistem kuota, jika ingin memastikan ekuitas potensi akses untuk semua.

Pendidikan adalah salah satu dari beberapa alat yang pemerintah yang dapat digunakan untuk mempromosikan kesetaraan kesempatan pendidikan bagi semua warga negara. Kesetaraan dalam akses ke pendidikan tinggi harus dilihat sebagai bagian dari kerangka kebijakan yang lebih luas dari pembangunan ekonomi yang meliputi pengurangan kemiskinan, peningkatan kesetaraan regional dan pendapatan publik dan tindakan pengeluaran yang menguntungkan selebar pilihan masyarakat sipil mungkin. Ada sebuah gambaran yang lebih besar di sini.

Memperkuat sistem pendidikan tidak hanya menguntungkan individu tetapi juga masyarakat yang lebih luas. Mendidik individu secara positif berkontribusi untuk pembangunan ekonomi suatu negara.

Sementara kurangnya pendidikan kemungkinan berarti upah lebih rendah bagi individu, bagi perekonomian pada umumnya kurangnya kesempatan pendidikan berarti lebih sedikit insinyur, teknisi lebih sedikit, guru lebih sedikit dan karena itu pembangunan yang rendah dan sedikit kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan teknologi yang mendefinisikan pengetahuan ekonomi moderen hari hari terakhir ini. Semua orang rugi.

Isu seputar kesetaraan dalam kebijakan pendidikan yang lebih tinggi akan menjadi kritis untuk tahun-tahun mendatang. Pemerintah terjebak antara batu dan wadah yang keras: jumlah atau kualitas? Tentu saja kita semua ingin melihat keduanya.

Beni Sastranegara adalah petugas riset di Strategic Asia, sebuah konsultan berbasis di Jakarta mempromosikan kerjasama antara negara-negara kunci di Asia. Dia dapat dihubungi di beni.sastranegara @ strategis-asia.com.
Baca selengkapnya ...

Visi Misi Gerakan 40.000.000 Orang Untuk Mendirikan Kampus Gratis di Indonesia

Campus Gratis Indonesia
Gerakan 40.000.000 Orang Untuk Mendirikan Kampus Gratis di Indonesia, adalah solusi dari Bangsa Indonesia untuk menjawab kebutuhan Pendidikan Tinggi dengan Biaya Murah di Indonesia. Mengingat biaya Pendidikan Tinggi makin mahal, dan tingkat Drop Out di Perguruan Tinggi juga sangat besar, maka gerakan ini muncul untuk memberikan solusi untuk terciptanya kampus gratis di Indonesia. Kampus Gratis ini akan mendapatkan income dari Group Enterpreneur (Kelompok Unit Usaha para Lulusan dan Founder) yang dikumpulkan dalam dana komunitas melalui Dana Abadi Komunitas Pendidikan Gratis di Indonesia. Dimana Tenaga Pengajar dan Dosennya diberikan reward yang lebih tinggi dari Kampus atau Universitas manapun di Indonesia (Pengajar atau Dosen bisa terdiri dari para Founder Kampus Gratis ini).


Kualitas Kampus adalah World Class University, tujuan lainnya adalah merekrut sebanyak banyaknya lulusan SMU/ SMA dan SMK se Indonesia. Dan memberikan kualitas pendidikan yang terbaik secara GRATIS, serta zero DO. Lulusan di jamin mendapat pekerjaan dalam komunitas dengan reward yang lebih tinggi dari perusahaan Private dan BUMN serta MNC sekalipun dengan tingkat keahlian pekerjaan yang sebanding.

Dengan dukungan seluruh alumni perguruan tinggi di Indonesia, juga dengan tersedianya infrastruktur jaringan internet dengan bandwidth yang makin cepat, adanya Higher Education Resource Planning (University Resource Planning), ditambah dengan adanya Community Online Banking, diharapkan Pendidikan dan Enterpreneurship dapat dibuat dalam satu paket dan saling bersinergi.

Komunitas akan mengadopsi pola Mondragon Cooperative Cooperation di Spanyol untuk menggalang komunitas dan kebersamaan, dan juga pola Grameen Bank di Bangladesh, untuk pembiayaan modal Unit Usaha Para Lulusan Kampus Gratis tersebut, juga pemberdayaan masyarakat marginal, dalam rangka pembentukan group enterpreneur dan menciptakan lapangan kerja.

Akan dididik lulusan SMK/ STM selama 1 tahun untuk membentuk group enterpreneur menghasilkan sel surya (solar sel), dan Energy yang terkumpul ada dalam bentuk senyawa Hydrogen dan Oksigen, sistem pembangkit energy menggunakan Fuel Cell (Sel Bahan Bakar) untuk menghasilkan energi tebaharukan dari sinar matahari yang kaya di Indonesia, dan sambil bekerja mereka bisa kuliah, dan memiliki perusahaan atau bisnis unit sendiri. Produk akan dipasarkan secara masal ke setiap rumah di Indonesia Anggota Komunitas.

DENGAN MELAYANI DALAM KEBERSAMAAN KITA KUAT DAN MENJADI BESAR
Baca selengkapnya ...

Tuesday, August 23, 2011

Gratiskan Jualan Anda !

Free! for unlimited demand in unlimited market
Cara jualan kamu kuno demikian kata seorang pengusaha senior kepada saya ketika kami sedang berbuka puasa bersama, bulan Ramadan lalu. Saya tergagap. Wah, baru kali ini ada yang mengatakan demikian tentang model bisnis saya. Tapi berhubung beliau jauh jauh lebih berpengalaman dibanding saya, dengan usaha yang skala nya ratusan kali lipat usaha saya, saya tidak punya pilihan lain selain mendengar kritikan beliau. Saya menahan nafas menunggu kalimat beliau berikutnya.

Beliau menambahkan, kalau kamu bisnis IT, nyuruh pelanggan beli produk, itu bisnis jaman dulu. Saya mulai paham. Karena beberapa pelanggan saya ada yang memang menggunakan pola pembayaran bulanan atau sewa. Tidak mau kalah saya langsung berkomentar: Kalau sewa atau bayar biaya bulanan bagaimana Pak? Beliau menjawab: Itu lebih baik. Tapi itu sekarang juga sudah kuno! Nah ini bikin saya kaget lagi. Yang gak kuno gimana dong Pak?, saya makin penasaran. Yang gak kuno itu kalau pelanggan gak usah bayar !. Nyaris saya lompat dari kursi. Gratis? Musti bayar gaji karyawan dari mana? Beliau hanya tertawa-tawa, membuat saya makin penasaran.


Seolah Law of Attraction bekerja keras untuk saya. Dua minggu kemudian tanpa sengaja saya nemu buku baru karya salah satu penulis favorit saya Chris Anderson, judulnya: Free: The future of radical price. Ya, pengusaha senior tadi ternyata benar! Masa depan ternyata ada pada harga nol, alias gratis. Pelanggan gak usah bayar.

Semua Serba Gratis

Tidak dapat disangkal, virus gratis memang sudah menjalar kemana-mana. Kita sekarang bisa dengan mudah mengakses internet di mall-mall melalui infrastruktur hot-spot gratis. Saya menggunakan laptop dengan OS Linux Ubuntu yang dibagi-bagikan gratis oleh Canonical, mengetik dengan word-processor OpenOffice yang disediakan gratis oleh Sun Microsystem, menggunakan browser Firefox yang gratis, menggunakan layanan email gratis dari Google, chatting gratis melalui Yahoo Messenger dan mengakses jaringan seperti Facebook secara gratis. Malah kalau online nya di bandara, kopi yang menemani saya online pun gratis, komplimen dari lounge yang disponsori penerbit kartu kredit yg saya pakai. Chris Anderson malah mengetik seluruh isi buku nya melalui aplikasi Google Docs, word processing gratis yang disediakan online oleh Google.

Tunggu kenapa yang gratis hanya layanan-layanan yang terkait dengan internet? Oh tidak. Diluar itu Anda juga dengan mudah menemukan produk atau layanan gratis atau sangat murah. Memang tidak semua sudah tersedia di Negara kita. Beberapa tahun lalu, kalau ingin pasang antenna parabola di rumah, kita harus membayar cukup mahal. Sekarang antenna parabola dipinjamkan oleh provider layanan siaran TV melalui satelit. Modem bisa kita peroleh gratis jika kita berlangganan broadband. Hampir semua penerbit kartu kredit sudah menggratiskan iuran tahunan-nya. Low cost airlines telah merevolusi dan mempelopori penjualan tiket pesawat terbang sangat murah atau bahkan gratis. Di Negara-negara maju, daftar produk gratis ini semakin banyak. Anda dapat memiliki handphone dengan gratis, tentu dengan kontrak berlangganan tertentu. Memiliki laptop gratis, dengan berlangganan akses broadband. Singkat kata semua ada versi gratis nya, bahkan mobil gratis pun ada. Kalau majalah gratis sudah sangat biasa, Di Tokyo, malah ada toko yang menyediakan 5 item gratis untuk setiap pengunjungnya, mulai dari lilin, mie instan, sampai krim wajah.

Makan Siang Gratis Memang (Pernah) Ada

Anda tentu pernah mendengar ungkapan tidak ada makan siang gratis. Ungkapan ini sebenarnya berasal dari jaman Cowboy di Amerika Serikat. Pada waktu itu banyak Saloon, tempat nongkrong orang Amerika jaman dulu, yang menyediakan makan siang gratis untuk menarik pengunjung. Makan siang nya memang benar-benar gratis. Tapi pengunjung harus bayar mahal untuk yang lain-lain, seperti minuman, permainan kasino, sewa kamar, dsb.

Bagi-bagi produk gratis juga awalnya dilakukan oleh King Gillette, pencipta silet cukur pertama di dunia. Jaman dahulu pria bercukur dengan pisau cukur lipat yang tidak praktis, harus sering di asah, dsb. Ide menggunakan pisau cukur super tipis yang tidak perlu diasah, tapi dibuang jika sudah tumpul, adalah ide baru yang awalnya sulit dipahami. Gillette pun membagikan secara gratis sebagai marketing gimmick produk lain, dengan harapan pengguna baru yang menyukai ide ini selanjutnya akan membeli. Misalnya bekerjasama dengan bank, pisau baru Gillette dijadikan bonus bagi pembuka rekening tabungan. Dan Gillette benar, lambat laun pisau cukur Gillette dikenal dan kemudian mendunia hingga hari ini.

Jell-O, dessert paling popular di Amerika juga awalnya sulit untuk dijual. Peter Cooper, penemu makanan dari gelatin ini kesulitan memperkenalkan produk baru nya. Baru setelah produk ini dipasarkan oleh genius pemasaran dan orator Francis Woodward, Jell-O menemukan tempatnya di pasar. Woodward bukan membagikan produk ini secara gratis. Namun mencetak dan membagikan buku resep gratis untuk memberi ide kepada calon pelanggan, bahwa Jell-O sangat praktis dan dapat disajikan dengan berbagai variasi. Woodward yang membeli lisensi Jell-O hanya seharga $450 sukses besar.

Dari Kelangkaan Menuju Keberlimpahan

Model gratis a la Saloon, Gillette dan Jell-O adalah model-model gratis abad lalu, yang hingga sekarang masih sering digunakan. Namun, abad 21 telah menciptakan model bisnis gratis baru. Model bisnis yang digerakkan oleh kemudahan dan teknologi.

Plastik pada awalnya dirancang sebagai produk eksklusif. Riset dan produksinya memerlukan biaya mahal. Plastik juga lebih kuat dan tahan lama disbanding kayu. Jadi sudah selayaknya produk dari plastic dijual mahal. Namun, kita lihat hari ini, plastic demikian berlimpah ada dimana-mana. Plastik pada akhirnya menjadi komoditas yang berlimpah dan murah.

Barang elektronik modern tumbuh pesat setelah transistor ditemukan. Pada awalnya transistor adalah barang langka yang mahal. Tahun 1961 harga 1 buah transistor adalah $ 10. Kurang dari 10 tahun harga nya sudah tinggal $1 sen. Dan hari ini, sebuah microchip yang setara dengan 2 milyar transistor hanya dijual $ 300, atau 0.000015 sen per transistor. Hal yang sama terjadi juga untuk kapasitas penyimpanan disk dan juga bandwidth, yang semakin lama semakin murah. Inilah yang kemudian memicu revolusi digital yang merubah cara pandang pengusaha dalam mencari revenue.

Ketika sebuah produk telah menjadi komoditi yang terlalu murah untuk dihargai, maka kita tidak lagi bisa mengandalkan harga produk sebagai sumber revenue kita. Harga sangat terkait dengan kelangkaan, sementara yang kita hadapi adalah keberlimpahan.


Gratis? Dari Mana Uangnya?

Menjalankan usaha memang tetap harus berorientasi pada profit, yang sumber nya adalah revenue dikurangi cost. Model bisnis gratis pada dasarnya melakukan kreatifitas pada sumber revenue, bukan menghilangkan revenue. Jika semula revenue semata dari harga jual, maka dengan prinsip keberlimpahan, kita coba mencari revenue dari sumber lain. Beberapa model bisnis yang ada adalah:

Subsidi Silang Langsung

Ini model generasi pertama. Revenue dari sumber lain memberikan subsidi silang untuk item yang sengaja dibuat lost. Misalnya, gratis handphone, tapi bayar talktime. Gratis antenna parabola, bayar biaya langganan. Gratis software, bayar hardware. Dsb. Termasuk model bisnis yang digunakan Canonical yang membagikan OS Ubuntu Linux secara gratis. Software nya memang gratis, tapi jika perusahaan kemudian butuh jasa konsultasi, training dan implementasi Ubuntu resmi dari Canonical, perusahaan tersebut harus membayar mahal.

Subsidi Pihak Ketiga

Ini model bisnis yang digunakan Radio, TV dan Majalah Gratis. Pelanggan gratis, tapi pemasang iklan bayar. Digunakan juga oleh penerbit kartu kredit yang menggratiskan iuran, tapi memberikan charge yang mahal ke merchant. Diskotik juga menjadi pelopor model ini melalui program ladies night. Gratis untuk pengunjung wanita, tapi pengunjung pria membayar.

Freemium

Ini model yang sering digunakan perusahaan konsultan dan teknologi informasi. Gratis untuk versi yang generic, tapi membayar untuk versi premium. Bisa juga divariasikan dengan modul. Untuk modul terbatas gratis, modul yang lebih lengkap bayar. Gratis untuk konsultasi awal, bayar untuk jasa konsultasi yang lebih lengkap. Gratis untuk overview seminar, bayar untuk training yang lebih lengkap.

Nonmonetary

Ini yang 100% gratis. Jasa yang diberikan sama sekali gratis. Imbalan yang diterima penyedia jasa adalah perhatian dan reputasi. Dan dengan reputasi yang semakin meningkat, dikenal dimana-mana, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendatangkan revenue. Musisi yang memberikan karya nya secara gratis dan memperoleh reputasi dan perhatian, dapat menghasilkan revenue dari konser-konser ataupun penjualan merchandise nya.


Sebelum Menggratiskan Jualan Anda

Oke oke, mungkin kedengarannya masih menakutkan untuk menggratiskan begitu saja jualan Anda. Memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda menggratiskan jualan Anda:

Pertama, Sesuaikan dengan model bisnis yg ada sekarang. Anda harus analisa baik-baik dari mana sumber revenue Anda. Secara umum menggratiskan jualan Anda dimaksudkan untuk memperbesar revenue, bukan mengurangi revenue. Kalau Anda jualan baju dan membagi-bagikan begitu saja produk terbaru Anda, sulit dibayangkan untuk mendapat revenue yang lebih besar. Tapi jika Anda member subsidi pada asesoris dan membagikan gratis sebagai gimmick untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak, jauh lebih masuk akal. Atau mungkin yang bisa digratiskan adalah catalog, newsletter atau buku kecil tentang bagaimana memanfaatkan produk Anda secara maksimal.
 

Kedua, gratis akan efektif jika sifatnya masal, melibatkan crowd yang besar. Karena dengan biaya yang sudah ditetapkan, maka semakin besar pelanggan terlibat, biaya per pelanggan akan semakin kecil hingga nyaris nol. Membagikan software gratis kepada 100 orang atau 1 juta orang akan sangat berbeda. Maka Canonical dengan Ubuntu nya rajin mengirim CD gratis. Dalam ekonomi digital eksistensi produk kita di pasar akan sangat tergantung pada atensi dan reputasi. Gratis adalah senjata untuk mencapai dua hal tersebut.
 

Saya menutup buka bersama dengan pengusaha senior yang saya ceritakan di depan dengan perasaan puas. Beliau menceritakan dengan detil resep rahasia menggratiskan layanan IT beliau, dan tetap memperoleh revenue dari tempat lain. Sebelum kami berpisah, beliau mengucapkan kalimat: Oh ya, kalau semua sudah gratis, gratis pun jadi kuno. Harusnya pelanggan gak usah bayar, malah dibayar! Waduh. (FR)

Sumber : http://fauzirachmanto.blogspot.com/2009/10/gratiskan-jualan-anda.html
Baca selengkapnya ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...