Sunday, December 11, 2011

Kewirausahaan Sosial berbasis Komunitas

Apa yang dimaksud dengan Kewirausahaan Sosial berbasis Komunitas?

Kewirausahaan Sosial berbasis Komunitas biasa dikenal dengan sebutan Community Entrepreneurship.

Kewirausahaan Sosial berbasis Komunitas adalah suatu usaha yang memiliki tujuan sosial, sebagai nilai mereka yang paling utama. Mereka melaksanakan kegiatan (produksi atau jasa) yang memiliki nilai ekonomi dan berbasis dalam suatu komunitas, bersifat demokratis, terbuka dan dapat dipertanggung-jawabkan. Kewirausahaan yang dimaksud merujuk kepada wirausaha dan usaha yang dimiliki, dengan aktifitas untuk menghasilkan pendapatan melalui produksi atau pemberian nilai tambah suatu produk atau jasa. Pada Kewirausahaan Sosial berbasis Komunitas pendapatan diperlukan dan diinvestasikan kembali untuk menjaga keberlanjutan dari aktivitas sosial atau lingkungan yang menjadi dasar usaha.

Community Entrepreneur atau Wirausaha Sosial berbasis Komunitas adalah anggota suatu komunitas yang berkomitmen menggunakan usaha sosial untuk memecahkan masalah komunitas dan / memperkuat ekonomi komunitas. Terlihat sebagai pemimpin di komunitas mereka dan mampu mendirikan atau mengelola proyek usaha komunitas.
Baca selengkapnya ...

Monday, October 3, 2011

Nilai Tambah yang Diberikan Komunitas Kampus Gratis Indonesia

Kebersamaan dalam Komunitas
Nilai Tambah yang kita berikan untuk komunitas?
  • Kualitas Pendidikan yang Terbaik, Kelas Dunia, di Perguruan Tinggi Komunitas
  • Biaya Pendidikan Gratis Untuk Komunitas
  • Pendidikan Godly Character, dan Integritas
  • Pendidikan Leadership yang Melayani
  • Pendidikan Bekerja Berkolaborasi dan Menghargai Orang Lain berdasarkan KASIH
  • Bantuan Permodalan Bagi para Alumni yang Berkolaborasi Berwirausaha
  • Aktivitas Industri, Produksi, Sosial, Riset, Keuangan, Pendidikan, dan Pemasaran Terintegrasi dalam Komunitas
  • Tersedianya Lapangan Kerja dengan Penghasilan Tinggi dalam Komunitas
  • Pertumbuhan Asset Eksponensial dalam Kebersamaan
  • Kepemilikan Usaha dalam Unit Usaha Komunitas
  • Layanan Kesehatan Berkualitas Gratis di Komunitas
  • Backup Plan dari Asuransi Komunitas
  • Kredit Kepemilikan Rumah, Kendaraan, dan Barang Konsumsi murah
  • Jaminan Pensiun dan Hari Tua dengan Nilai Tinggi Sama Seperti Saat Bekerja
  • Kepemilikan Bank Komunitas
  • Kepemilikan Usaha Asuransi Komunitas

Permasalahan Komunitas yang dijawab:
  • Biaya Pendidikan Menjadi Murah,
  • Lapangan Pekerjaan Tersedia,
  • Penghasilan Tinggi,
  • Terjaminnya Pensiun dan Hari Tua,
  • Murahnya Kredit Komunitas dalam Kepemilikan Rumah, Kendaraan dan Barang Konsumsi,
  • Kesempatan Mengikuti Pendidikan Lebih Tinggi Gratis dalam Komunitas,
  • Penghasilan Tambahan dari Deviden Unit Usaha dan Usaha Financial Komunitas,
  • Ekonomi Individu, Keluarga dan Komunitas menjadi Sangat Baik,
  • Kesehatan Individu, Keluarga dan Komunitas menjadi Sangat Baik,
  • Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Informasi Meningkat,
  • Hidup dalam lingkungan dan dengan Dukungan Sumber Daya Energi Hijau, Terbaharukan.
  • Membantu Membangun Bangsa Indonesia menjadi Lebih Baik
Produk-Produk dan Layanan Terpadu apa yang diberikan bagi komunitas?
  • Kepemilikan Bank Komunitas
  • Kepemilikan Usaha Asuransi Komunitas
  • Kepemilikan Usaha Selular Komunitas
  • Kepemilikan Usaha Internet Provider Komunitas
  • Kepemilikan Usaha Green Energy Power System Komunitas
  • Kepemilikan Usaha Finance
  • Kepemilikan Usaha Retail
  • Kepemilikan Usaha Industri Maju
  • Layanan Kesehatan Gratis
  • Layanan Pendidikan Tinggi Gratis
  • Layanan Sistem Informasi Gratis dan Internet Kecepatan Tinggi
  • Kepemilikan Unit Usaha Tempat Bekerja
  • Jaminan Hari Tua bagi Orang Tua yang Menyekolahkan Anaknya di KGI
  • Layanan Janda, Manula, Anak Yatim di Komunitas
  • Kesempatan Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang Lebih Tinggi Sambil Bekerja, Gratis.
  • Panduan Peningkatan Usaha dan Kewirausahaan Gratis
  • Pasar Komunitas Captive
  • Pertumbuhan Asset Pribadi Eksponensial
  • Bantuan Modal Usaha dan Pendirian Unit Usaha
  • Bantuan Pemasaran Jasa dan Produk Unit Usaha
Kebutuhan Komunitas Apa yang Terpenuhi?
  • Kebutuhan Primer, Sekunder, Tertier Terjamin Berlimpah dan Murah
  • Layanan Kesehatan Berkualitas Tinggi Gratis
  • Pendidikan Berkualitas Tinggi Gratis
  • Sumber daya Energi Murah dan Ramah Lingkungan
  • Kehidupan yang Lebih Berkualitas dalam Komunitas 
Draft  Model Kolaborasi : Nilai Tambah Bagi Komunitas KGI R01-03102011-AH
Baca selengkapnya ...

Tuesday, September 20, 2011

Model Bisnis: Rekanan Kerja Kunci Komunitas Kampus Gratis Indonesia

Kerjasama Setara

Rekanan:
1.    Orang Tua Siswa dan Mahasiswa Seluruh Indonesia
2.    Siswa Sekolah Menengah Atas Seluruh Indonesia
3.    Sekolah Menengah Atas Seluruh Indonesia, dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia
4.    Dosen Staf & Karyawan Perguruan Tinggi Swasta dan Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia
5.    Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, Lulusan Dalam dan Luar Negeri
6.    Para Mahasiswa D1, D2, D2, S1, S2, S3  dan keahlian di dalam dan luar negeri
7.    Unit-Unit Usaha Komunitas Seluruh Indonesia
8.    Non Government Organization
9.    Angel Investor
10.  Lembaga Amal Dunia (World Charity Organizations)
11.  Lembaga Non Profit Dunia (World Non Profit Organizations)
12.  Pemerintah
13   Dewan Perwakilan Rakyat
14.  Organisasi dan Lembaga Bisnis Sosial Dalam dan Luar Negeri

Penyedia Dana, Calon Mahasiswa, Sarana dan Prasarana serta Infratruktur:
1.   Unit Unit Usaha Komunitas
2.   Bank Komunitas
3.   Cellular Provider Komunitas
4.   Unit Usaha Green Energy Komunitas
5.   Usaha Kecil Menengah Seluruh Indonesia
6.   Credit Union
7.   Cooperative Banks
8.   Mondragon Cooperation Cooperative Spanyol
9.   Grameen Bank
10.  Sekolah Menengah Atas seluruh Indonesia
11.  Asosiasi-asosiasi di Indonesia
12.  Asosiasi pekerja se Indonesia

Sumberdaya yang didapat dari rekanan (partner):
1.  Keuangan, sarana dan prasarana untuk Kampus Gratis Indonesia
2.  Penyediaan modal untuk pembentukan usaha dan unit usaha industri komunitas:
a. Industri perangkat lunak
b. Industri perangkat keras
c. Industri solar cell
d. Industri fuel cell
e. Industri otomotif
f.  Industri perumahan
g. Industri mobilephone & smartphone
h. Industri telekomunikasi selular
i.  Industri energi terbaharukan
j.  Industri pengolahan sumber daya mineral
k. Industri perbankan komunitas
l.  Industri transportasi komunitas
m.Industri kreatif
n. Industri agrobisnis dan akuakultur Indonesia
o. Bidang ketenagakerjaan
p. Pengembangan kota terpadu milik komunitas

Aktifitas yang dilakukan para partner adalah:

1.    Menyediakan dana grant dan hibah
2.    Melakukan fund raising dan kerjasama nasional dan internasional
3.   Anggota komunitas menabung dalam Jaringan Perbankan Nasional Milik Komunitas, melakukan simpananpokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan hibah
4.    Melakukan investasi di unit unit usaha para alumni komunitas, modal diberikan dari dan melalui bank  komunitas (bank dimiliki oleh semua anggota komunitas dan di awasi oleh semua anggota komunitas).
5.    Melakukan mentoring dan pendampingan dan training unit usaha yang baru tumbuh
6.    Melakukan usaha perdagangan dengan komunitas

Draft Key Partnership of KGI Business Model ver 01-20092011-AH
oleh Ariya Hendrawan ( Facilitator Founder Kampus Gratis Indonesia)
Baca selengkapnya ...

Saturday, September 17, 2011

Model Bisnis: Segmen yang Dijangkau Gerakan Kampus Gratis Indonesia

Cara Belajar Mentoring dan Pendampingan
Dear All Transformers, segmen yang akan dijangkau komunitas Kampus Gratis Indonesia ini pada saat Phase Pembuatan Hubungan (channel phases) di dapat dari aktivitas berikut:
  1. Transformers, baik para alumni perguruan tinggi seluruh Indonesia, dosen-staff dan karyawan, para orang tua siswa, dan para mahasiswa serta calon mahasiswa, mendefinisikan kebutuhan kampus atau Sekolah yang murah dan berkualitas kelas dunia (jika peminat banyak), dan ada subsidi dari unit-usaha yg dibentuk komunitas maka kampus atau sekolah diselenggarakan gratis. Pada tahap awal kampus atau pelatihan gratis bisa dengan mencari grant atau hibah.
  2. Setiap Transformers (agen perubahan ke arah Indonesia yang lebih baik) menumbuh-kembangkan kesadaran akan perlunya kampus gratis berkualitas kelas dunia, dan produk kampus atau lulusannya langsung di masukan ke unit-unit usaha komunitas, serta diberikan modal dari bank komunitas, untuk mereka bisa sejahtera (prosper) bahkan menjadi agen perubahan (transformasi) di dalam kehidupan kebersamaan di dalam dunia kerja, usaha, produksi dan industri, di lingkungan komunitas, dengan memperhatikan kesempatan kerja, keadilan, kerjasama dan pemberdayaan.
  3. Komunitas diisi oleh orang-orang yang memang perduli dengan masa depan yang lebih baik dari bangsa Indonesia, mau berbagi, mau mengembangkan komunitas, serta perduli. Rekan rekan yg memang terbukti melayani dan memberdayakan masyarakat, serta memberi dampak akan diundang untuk berkolaborasi. Selain itu ada jaringan Alumni seluruh perguruan tinggi di Indonesia, jaringan para orang tua  mahasiswa  di seluruh Indonesia, jaringan mahasiswa kampus gratis seluruh Indonesia, yang harus dikembangkan.
  1. Para Transformers yang berkolaborasi, menumbuh-kembangkan pelatihan gratis, program Polyteknik 1 tahun, keahlian setingkat D1, D2, D3, S1 yang semuanya gratis, melalui partisipasi, ataupun langsung membentuk unit-unit usaha dengan merekrut tenaga kerja dan melatih pola kebersamaan/ bekerjasama untuk menghasilkan laba dengan pasar produk ke komunitas dan pasar luar.  Para anggota komunitas akan dapat  meneruskan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi S2 dan S3. Sebagian dari keuntungan unit usaha yang dibentuk akan dipakai untuk dana sosial komunitas seperti pendidikan gratis, pengobatan gratis, pemeliharaan janda dan anak yatim, serta pemberdayaan fakir miskin di Indonesia. 
  2. Bagi para professional dapat memberikan kuliah umum yang berkualitas, serta dapat diakses melalui cara belajar jarak jauh (distance learning/ webinars), video based teaching, computer based training, computer based coaching, serta pendampingan langsung, atau mentoring dengan belajar berkelompok sesuai minat dalam bidang kerja yang di inginkan. Misal produksi Game dan Animation di didik dari awal sampai akhir, sampai bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai jual, dan siswa yg dididik dapat langsung bekerja dan belajar, serta berproduksi, dengan produk kelas dunia.
  3. Nilai-nilai dari komunitas kita sosialisasikan melaui Facebook (dengan iklan bersponsor)  dengan target ke 40 juta anggota Facebook, dan iklan-iklan di media TV. Bagi yang ingin bergabung dalam komunitas, dalam bentuk pemberdayaan maka dapat melakukan SMS, setelah acara kampanye di Komunitas di TV. Dana ditentukan misalnya join fee (Rp 20.000 per sms), dana akan langsung di kreditkan di tabungan komunitas yang dapat diakses secara online melalui Bank Online Milik komunitas, dan anggota memiliki kontrol sepenuhnya dana tabungan mereka sendiri melalui Microfinance Online Banking (model Grameen Bank dan Mondragon Cooperation Cooperative) milik komunitas. Untuk kedepan akan dibentuk koperasi seluruh Rakyat Indonesia, dimana ditarik simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan hibah. Dari unit unit usaha yg terbentuk akan menyimpan seluruh uangnya di bank milik komunitas, yg dikembangkan komunitas dan di kelola bersama.
  4. Semua pencapaian focus group dalam pengembangan komunitas yang membentuk unit usaha yang di modali, perencanaan usaha, pelaporan unit pendidikan tinggi gratis, membuat laporan feedback untuk komunitas, dan para sponsor, maupun investor (misalnya para orang tua alumni dan mahasiswa yang akan memodali unit usaha anak anaknya dalam berwira usaha). Unit usaha akan diberikan mentor-mentor, yang bertanggung jawab dalam menjadikan unit usaha wirausaha yang baru lahir sukses. Unit usaha yang terbentuk nantinya adalah murni milik para lulusan yang berwirausaha (unit usaha enterpreneur) dimana dana mereka di dapat dari investasi dari bank komunitas (bank bersama), tidak ada usaha perseorangan seperti boss karyawan, pimpinan buruh (tidak ada model kapitalisme dan feodalisme), yang ada manager, fasilitator, pemberdaya yang melayani. Dalam komunitas one person one vote, tidak bergantung berapa banyak share, hibah maupun investasi.
  5. Pemasaran produk komunitas dilakukan oleh komunitas dalam pasar yang captive, dan juga pasar di luar komunitas.
  6. Sistem Microfinance Online Banking juga phone banking, dan University Resource Planning akan digunakan sebagai tulang punggung sistem komunitas. Semuanya bersifat self service, dan self explain dengan interface yang user friendly (ramah pengguna) dapat diakses melalui PC, notebook, smartphone, tablet dll. 
  7. Voluntary (relawan) yang ingin mengajar sistem kredit akan di audisi terlebih dahulu, sekalipun volunteer komunitas akan memberikan reward uang mengajar yang lebih besar dari kampus manapun di Indonesia. Pengajar dapat dari para professional yang commit beberapa jam per minggu untuk memberikan pengajaran di Kampus Gratis Indonesia. Para Dosen baik tetap maupun luar biasa (voluntary) diwajibkan mengembangkan knowledge base sesuai kompetensi masing masing, membuat CBT, Video Based Teaching, Video Based Training, Bank Soal. Jika terjadi akses dari komunitas untuk bahan pengajaran tersebut, maka dosen pengajar ataupun pembuat kurikulum mendapat fee dari komunitas, akan diusahakan secara benchmarking bahwa nilai reward akan jauh lebih besar dari kampus manapun di Indonesia. Kualitas adalah world class university, kelulusan harus 100% dengan metoda self service test yang dapat dilakukan berulang kali secara interaktif dengan menggunakan komputer.
Ariya Hendrawan

Facilitator Founder Gerakan 40.000.000 orang untuk mendirikan kampus gratis di Indonesia
Baca selengkapnya ...

Monday, September 12, 2011

Membangun Bank Komunitas Untuk Pembiayaan Unit Usaha Komunitas

Petugas Grameen Bank dan Nasabah (Bank Owner)
Aksi dari Metoda Grameen Bank (Bank Komunits di Bangladesh), dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

1. Mulailah dengan menelaah permasalahan, dengan mengupayakan pencarian solusi: suatu sistem kredit mesti berbasis dari penelitian latar belakang sosial, lebih dari pada teknik-teknik pendirian suatu bank. Lihatlah permasalahan dan kebutuhan yang ada.

2. Mengadopsi sikap progresif (terus menerus): pembangunan adalah proses jangka panjang yang tergantung pada aspirasi dan komitmen dari pengelola/ praktisi kegiatan ekonomi.

3. Pastikan bahwa sistem kredit melayani orang miskin, orang orang tertindas, dan mereka yang sangat membutuhkan, dan bukan sebaliknya: petugas pengelola bank komunitas mengunjungi daerah daerah komunitas, memungkinkan mereka untuk mengenal peminjam yang juga owner dari bank komunitas.

4. Menetapkan prioritas aksi vis-a-vis dengan target populasi: MELAYANI yang tertindas dan mereka yang sangat membutuhkan (miskin) kebanyakan orang memerlukan sumber daya investasi, yang tidak memiliki akses ke kredit.

5. Pada awalnya, membatasi kredit untuk menghasilkan pendapatan operasi produksi, bebas dipilih oleh peminjam. Memungkinkan peminjam untuk dapat membayar kembali pinjaman.

6. Bersandar pada kelompok-kelompok solidaritas: kelompok informal kecil yang terdiri dari dikooptasi anggota yang datang dari latar belakang yang sama dan percaya satu sama lain.

7. Asosiasi penabungan uang dengan kredit, jika tanpa diperlukan persyaratan.

8. Kombinasikan pemantauan dari dekat ke peminjam dengan prosedur yang sederhana dan standar.

9. Melakukan segala hal yang mungkin untuk memastikan keseimbangan sistem keuangan.

10. Investasi di sumber daya manusia: melatih para pemimpin akan dengan memberikan mereka etika pengembangan hal nyata berdasarkan ketelitian, pemahaman kreatif, dan penghargaan terhadap lingkungan komunitas.
Baca selengkapnya ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...